Cara Mengatasi Kecemasan – Peralihan dari suasana santai saat liburan ke fase sekolah dapat menyebabkan anak merasa cemas, yang di kenal dengan istilah post holiday blues.
“Selain rasa malas, beberapa anak mungkin juga merasa cemas, seperti takut menghadapi tugas sekolah yang menumpuk atau merasa kesulitan beradaptasi kembali dengan teman-temannya,” ungkap Psikolog klinis dewasa dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Teresa Indira Andani, M.Psi. seperti di tulis Antara, Senin (7/4/2025).
1. Pahami Sumber Kecemasan Anak
Anak-anak bisa merasa cemas karena banyak hal, baik itu karena perasaan takut terhadap ujian yang akan datang, ketakutan berhadapan dengan teman-teman lama, atau bahkan merasa tertekan dengan tuntutan akademik yang lebih berat. Jangan langsung menganggap kecemasan mereka sebagai hal yang tidak penting. Ini adalah perasaan nyata yang perlu di perhatikan. Cobalah untuk berdialog dengan anak secara terbuka dan dengarkan apa yang mereka rasakan. Apakah mereka merasa takut kepada guru baru? Atau mungkin ada pengalaman buruk di sekolah yang masih menghantui mereka? Dengan memahami sumber kecemasan anak, And dapat membantu mereka untuk menghadapinya dengan cara yang lebih efektif.
2. Buat Rutinitas yang Familiar
Setelah berbulan-bulan liburan yang penuh kebebasan, perubahan mendadak ke rutinitas sekolah bisa membuat anak merasa sangat tertekan. Oleh karena itu, penting untuk mulai membiasakan mereka kembali dengan jadwal yang lebih terstruktur. Misalnya, mulai beberapa minggu sebelum sekolah di mulai, ajak anak untuk tidur lebih awal dan bangun lebih pagi, sama seperti saat mereka harus berangkat ke sekolah. Ini akan membantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan yang akan datang. Jangan lupakan juga melibatkan mereka dalam persiapan, seperti memilih pakaian sekolah atau menata perlengkapan yang akan di bawa. Dengan begitu, mereka merasa lebih siap dan terlibat dalam proses transisi tersebut.
3. Berbicara Positif tentang Kembali ke Sekolah
Anak-anak lebih mudah merasa cemas jika mereka mendengar cerita negatif atau melihat orang tua mereka merasa terbebani dengan kembali ke rutinitas sekolah. Oleh karena itu, sangat penting untuk berbicara positif tentang sekolah. Ceritakan hal-hal menyenangkan yang bisa mereka nantikan, seperti bertemu teman-teman lama, ikut kegiatan ekstrakurikuler, atau mungkin bahkan mendapatkan nilai bagus di ujian. Jika anak merasa bahwa sekolah bukanlah tempat yang menakutkan, kecemasan mereka bisa berkurang secara signifikan. Jadi, jangan lupa untuk memberi mereka harapan dan semangat agar mereka merasa lebih nyaman.
Baca juga : 5 Posisi Tidur yang Bisa Mencegah Asam Lambung Naik
4. Ajarkan Teknik Relaksasi untuk Mengatasi Kecemasan
Bagi anak-anak yang cemas berlebihan, penting untuk mengajarkan mereka cara-cara sederhana untuk meredakan stres. Salah satu teknik yang bisa di coba adalah pernapasan dalam. Ajak anak untuk menarik napas dalam-dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan. Lakukan ini bersama-sama dan jadikan latihan ini sebagai rutinitas yang menyenangkan. Anak-anak juga bisa di ajarkan untuk menggunakan teknik visualisasi, di mana mereka membayangkan diri mereka berada di tempat yang menyenangkan dan aman. Dengan teknik-teknik ini, mereka akan merasa lebih tenang dan siap menghadapi apa yang ada di depan mereka.
5. Berikan Dukungan dan Pemahaman
Saat anak merasa cemas, penting untuk mereka merasa di dukung dan di pahami. Jangan pernah meremehkan perasaan mereka. Cobalah untuk lebih sabar dan beri mereka ruang untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa merasa di hakimi. Anda bisa memberikan contoh bagaimana anda menghadapi situasi cemas dalam hidup anda, agar anak merasa lebih percaya diri bahwa kecemasan adalah hal yang normal dan bisa di atasi. Dukungan emosional dari orang tua adalah kunci utama untuk membantu anak merasa aman dan siap menghadapi tantangan kembali ke sekolah.
Bagi banyak anak, kembali ke sekolah bisa terasa menakuktkan. Namun, dengan pendekatan yang tepat, anda bisa membantu mereka mengatasi kecemasan dan kembali dengan percaya diri. Ingat, perasaan mereka valid dan harus di perhatikan dengan penuh kasih sayang.