5 Orang – Pepaya, buah tropis yang tampak tidak bersalah ini, sering dianggap sebagai penyelamat pencernaan. Manis, lembut, dan penuh enzim papain yang terkenal itu, memang menggoda untuk dikonsumsi setiap hari. Tapi jangan salah—tidak semua orang bisa bersahabat dengan pepaya. Di balik warnanya yang cerah dan rasanya yang lezat, tersembunyi potensi bahaya yang sering di abaikan. Berikut adalah lima kelompok orang yang sebaiknya lebih waspada sebelum menyentuh sendok ke buah ini.
1. Ibu Hamil: Musuh dalam Selimut
Banyak ibu hamil yang mengira semua buah itu aman, padahal pepaya—terutama yang masih mentah atau setengah matang—bisa menjadi mimpi buruk. Pepaya mentah mengandung lateks yang tinggi, zat yang bisa memicu kontraksi rahim secara tidak alami. Dalam beberapa kasus, konsumsi pepaya mentah di kaitkan dengan keguguran dini atau kelahiran prematur. Ini bukan sekadar mitos nenek zaman dulu—ada penelitian yang membuktikannya. Meski pepaya matang mungkin lebih aman, tetap saja, bagi wanita yang sedang mengandung, kenikmatan sesaat bisa berujung pada risiko yang tidak sebanding.
2. Penderita Alergi: Bukan Buah, Tapi Bom Biologis
Jika kamu punya riwayat alergi terhadap lateks, pepaya bisa jadi pemicu serangan alergi yang serius. Ini karena enzim papain dalam pepaya memiliki struktur yang mirip dengan protein pada lateks alami. Reaksi bisa muncul dalam bentuk ruam kulit, gatal parah, sesak napas, hingga anafilaksis. Jadi, buat kamu yang punya alergi, jangan sok kuat. Jangan karena pepaya terlihat polos dan sehat, lalu kamu abaikan potensi bahayanya. Sedikit kelalaian bisa berujung di ruang UGD.
Baca juga : Apa Bahaya Tidur di Samping Handphone? Ini Kata Dokter
3. Pengguna Obat Pengencer Darah: Kombinasi Mematikan
Pepaya, terutama bijinya, memiliki sifat antikoagulan alami. Artinya, jika di konsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin, efeknya bisa menjadi terlalu kuat. Akibatnya? Risiko perdarahan internal meningkat drastis. Mimisan tanpa sebab, memar yang muncul begitu saja, hingga pendarahan yang sulit dihentikan bisa menjadi efek samping yang tidak di inginkan. Dan parahnya, ini sering tidak di sadari hingga semuanya sudah terlambat.
4. Penderita Diabetes: Musuh Manis yang Tersembunyi
Jangan tertipu dengan embel-embel “buah sehat”. Pepaya memang kaya vitamin, tapi juga penuh gula alami. Bagi penderita diabetes, kadar fruktosa dalam pepaya bisa membuat lonjakan gula darah yang tidak di antisipasi. Konsumsi berlebihan, apalagi tanpa menghitung indeks glikemik harian, bisa memperburuk kondisi tubuh. Ini bukan soal sepotong atau dua potong. Bahkan dalam jumlah kecil, pepaya tetap punya dampak signifikan terhadap kestabilan gula darah. Yang merasa masih muda dan kuat, sebaiknya jangan terlalu percaya diri. Diabetes bisa datang tanpa peringatan.
5. Orang dengan Masalah Pencernaan Kronis: Tidak Semua Serat Itu Baik
Pepaya memang terkenal dengan kemampuannya melancarkan BAB, tapi bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan kronis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit Crohn, serat dalam pepaya bisa jadi boomerang. Serat larut dan enzim papain bisa memicu reaksi negatif, mulai dari perut kembung hebat, diare tak terkendali, hingga rasa sakit yang menusuk. Sensasi segar di lidah bisa berubah menjadi siksaan di perut dalam hitungan jam. Jadi, kalau kamu termasuk orang dengan perut sensitif, pikir dua kali sebelum menyantap buah oranye ini.